Evaluasi Data GPM-IMERG (Global Precitipation Measurement - Integrated Multi-Satellite Retrieval For GPM) di Provinsi NTB
Isi Artikel Utama
Abstrak
Telah dilakukan pengujian terhadap hasil produk Global Precitipation Measurement - Integrated Multi-Satellite Retrieval for GPM (GPM-IMERG). Pengujian dilakukan terhadap data hujan tahun 2017 untuk 31 titik pos hujan di provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengujian dilakukan menggunakan analisis secara statistik dan kategorikal. Berdasarkan hasil analisis secara statistik didapatkan bahwa hasil estimasi hujan pada model GPM-IMERG bersifat overestimate dimana bias bernilai positif. Dari hasil analisis data hujan dasarian didapatkan korelasi yang cukup tinggi antara data GPM-IMERG dengan data hasil observasi di 31 pos hujan yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu dengan nilai korelasi rata-rata sebesar 0,64. Korelasi tertinggi terjadi di wilayah Sekotong dengan nilai korelasi sebesar 0.85. Korelasi cukup tinggi juga terjadi di UPT BMKG yaitu 0.67 sampai 0,83. Untuk analisis secara kategorikal juga mendapatkan nilai yang cukup baik yaitu dengan nilai akurasi rata-rata sebesar 0,75. Dan nilai POD sebesar 0,78. Nilai akurasi tertinggi terjadi di wilayah Kediri yaitu dari data Stasiun Klimatologi Lombok Barat sebesar 0,82. Berdasarkan hasil ini, maka GPM-IMERG dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebegai referensi data hujan dalam melakukan analisis iklim.
Rincian Artikel
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.