Isi Artikel Utama

Mahrup

Abstrak

Jeda hujan (dry spell) dan probabilitas curah hujan sangat esensial bagi pertanian tadah hujan, dan lahan kering. Kedua parameter tersebut sebagai       indikator penting status kekeringan dan  memiliki relevansi dengan resiko tanaman di daerah tipologi lahan kering. Tujuan penelitian untuk mengetahu  durasi  jeda hujan (dry spell) dan curah hujan berbasis probabilitas di daerah tipe iklim D  dan E Lombok bagian selatan.  Penelitan Deskriptif  telah dilakukan pada tahun 2014 dengan mengumpulkan data curah hujan harian dari 13 stasiun curah hujan yang ditetapkan secara “‘purposive sampling”  mewakili daerah Lombok bagian selatan. Sifat bersyarat atas kejadian hari   hujan atau   hari tanpa hujan dianalisis menggunakan  model rantai Markov level satu,  menggunakan data curah hujan harian 16 tahun. Probabilitas curah hujan ditetapkan menggunakan rumus transformasi   guna memenuhi  sifat     distribusi  kurva  normal.  Penilaian  tingkat  kekeringan  musim  tanam dilakukan berbasis nilai   indeks presipitasi standar (Standarized Precipitation Index, SPI) menggunakan data curah hujan musim tanam rentang 30 tahun. Hasil penelitain menunjukkan, bahwa jeda hujan dan curah hujan berbasis probabiltitas bervariasi secara spasial,   dan temporal serta dipengaruhi oleh variasi indek presipitasi standar; jeda hujan semakin ke timur  lebih panjang,  dan curah hujan berkurang. Jeda hujan bersifat parabolik; selalu lebih panjang pada awal (Nopember) dan akhir musima tanam (April), dan relatif pendek di antaranya. Jeda hujan  pada SPI-negatif lebih panjang daripada SPI-positif. Sifat musim tanam mengarah ke sifat kering, dengan harkat agak kering

Rincian Artikel

Bagian
Artikel