POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TERKAIT CURAH HUJAN DI WILAYAH KABUPATEN ACEH BESAR, BANDA ACEH
Isi Artikel Utama
Abstrak
Makalah ini menjelaskan hubungan antara CG (Cloud ke Ground) petir dengan curah hujan di Aceh Besar. Aceh Besar memiliki daerah rawan petir karena memiliki topografi yang memungkinkan pertumbuhan awan konvektif di sekitar gunung. Bencana petir dapat bermanifestasi sebagai serangan kilat bisa berakibat fatal siapa yang datang ke dalam kontak langsung dengan itu. Bahaya yang disebabkan oleh sambaran petir yang begitu besar, sehingga sehingga orang perlu menyadari jika ada hujan disertai petir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan petir curah hujan pola berdasarkan data yang dikumpulkan selama tiga tahun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data petir yang diperoleh di Stasiun Geofisika Mata Le yang berada di Aceh Besar dan data curah hujan dari Stasiun Meteorologi Blang Bintang. Data yang digunakan adalah data yang CG terjadinya petir di Aceh Besar selama periode 2009-2011 dan data curah hujan lebih dari 50 mm / hari di Aceh Besar tiga tahun. Analisis data adalah menentukan hubungan CG dengan curah hujan digunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan hubungan linear antara CG dengan curah hujan. Hubungan data selama 2010 untuk DJF (Desember-Januari-Februari) dengan r = 1,0; MAM (Maret-April-Mei) dengan r = 1,0; JJA (Juni-Juli-Agustus) dengan r = 1,0; dan SON (September- Oktober-Nopember) dengan r = 0,9609
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.