Isi Artikel Utama

Wandayantolis, M.Si

Abstrak

Umumnya   klimatologis   menganggap bahwa  penyusunan  normal  iklim  cukup  dengan merata-ratakan  data  dalam  periode  minimal  30 tahun.        Konsep    merata-ratakan    data    juga diterapkan   oleh   Badan  Meteorologi   Klimatologi dan  Geofisika  (BMKG)  dalam  menyusun  normal musim   yang  diperoleh   dengan   merata-ratakan curah  hujan  pada  masing-masing  dasarian  (10 hari)  dalam  periode  30 tahun.  Melalui  kajian  ini disajikan      penentuan   normal   musim   dengan menghitung frekuensi terjadinya curah hujan total 50mm  dalam  masing-masing  dasarian.  Hasilnya kemudian  dibandingkan   dengan  normal  musim yang dihitung dengan cara  merata-ratakan  curah hujan. Secara umum  pada kajian ini disimpulkan bahwa dengan  menggunakan  distribusi frekuensi “central   tendency”   atau   pusat   kejadian   dari penentuan   normal   musim   terlihat   lebih   jelas periodesasinya,    normal   musim   yang   dihitung dengan cara frekuensi  memberikan  deviasi yang lebih   kecil   terhadap   awal   musim   aktual   dan panjang  musim  kemarau  menghasilkan  periode yang lebih panjang setiap tahunnya dibandingkan dengan   cara   rata-rata

Rincian Artikel

Bagian
Artikel