HUJAN ASAM DI CITEKO BOGOR DAN KEMAYORAN JAKARTA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Menggunakan data ion sulfat dan ion nitrat yang tertampung di stasiun pengamatan kualitas udara di Citeko, Puncak Bogor dan di Kemayoran, Jakarta Pusat dari tahun 1993 – 2012, telah dilakukan perhitungan deposisi asam menggunakan teknik analisis kation dan anion dari sampel air hujan menggunakan metode ion kromatografi. Wilayah Citeko yang berada di wilayah puncak Bogor telah terekspose hujan asam. Deposisi asam di Citeko rata- rata 10.5 meq/m2/bulan setara dengan 5.04 kg/ha/bulan dengan kisaran antara 6.11 – 13.03 meq/m2/bulan. Di Kemayoran, deposisi asam bulanan rata-rata sebesar 8.5 meq/m2/bulan atau setara dengan 4.08 kg/ha /bulan dengan kisaran antara 5.15 - 15.2 meq/m2/bulan. Di kedua lokasi, jenis asam yang terdeposisi sebagian besar dari kontribusi asam sulfat masing masing 69.9% di Kemayoran dan 64.9 di Citeko. Di Kemayoran, asam sulfat terdeposisi lebih banyak daripada di Citeko. Nitrat terdeposisi lebih banyak di Citeko daripada di Kemayoran. Berdasarkan data windrose bulanan dan normal tahunan di Citeko, kemungkinan telah terjadi transpor polutan SO2 dan NO2 yaitu dari wilayah DKI Jakarta, Depok, Tangerang dan sekitarnya ke wilayah puncak Bogor. Vektor angin lokal (angin laut-darat) juga berperan dalam membawa polutan ke daerah Citeko di Puncak Bogor
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.