Karakteristik Pola Sambaran Petir Cloud to Ground (CG) di Wilayah Subulussalam
Isi Artikel Utama
Abstrak
Subulussalam terletak didekat ekuator tidak menutup kemungkinan banyak pertumbuhan awan konvektif aktif yang mengakibatkan terjadinya petir. Penelitian bertujuan mengkaji hubungan antara petir CG (Cloud to Groud) dengan pola curah hujan di Subulussalam dengan menggunakan metode korelasi pearson, nilai IKL dan SIG untuk pemetaan kerapatan sambaran petir. Hasil analisis curah hujan diketahui wilayah Subulussalam mempunyai pola ekuatorial yang dicirikan ada dua puncak curah hujan yaitu pada bulan Maret-April dan Oktober-November. Hubungan antara petir CG dengan curah hujan mempunyai hubungan yang cukup erat dengan nilai korelasi r = 0.5. Nilai Isoceraunic Level (IKL) untuk wilayah Subulussalam termasuk dalam klasifikasi rawan petir sangat tinggi dengan nilai antara 59.72% - 85.48%. Dari analisis spasial terlihat bahwa wilayah Subulussalam mempunyai aktifitas petir yang cukup tinggi untuk wilayah Kecamatan Simpang Kiri, Longkip, Penanggalan dan Sultan Daulat
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.