- DAMPAK LA NINA TERHADAP PENAMBAHAN CURAH HUJAN DAN TINGKAT RESIKO DI JAWA TENGAH
Isi Artikel Utama
Abstrak
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi penyangga pangan nasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas sektor pertanian dan hortikultura adalah kondisi cuaca / iklim, termasuk anomali yang menyebabkan perubahan cuaca / iklim. Oleh karenanya analisa dan penelitian terkait potensi cuaca / iklim khususnya terhadap curah hujan perlu pemutaakhiran guna menentukan tindak adaptasi bagi petani dan stake holder terkait. Curah hujan sebagai unsur iklim selain sifatnya yang dinamis, proses fisis yang terlibat juga sangat kompleks. Ketidakpastian hujan ini semakin besar ketika terjadi anomali iklim berupa El Nino dan La Nina. Pengaruh fenomena La Nina terhadap peningkatan intensitas curah hujan juga dimungkinkan terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan analisis data curah hujan bulanan dan data indeks nino 3.4 bulanan selama 30 tahun (1991-2020) menggunakan metode frekuensi analisis dan metode bootstrapping didapatkan bahwa resiko moderate hingga sangat tinggi terkonsentrasi pada periode SON pada sebagian besar wilayah Jawa Tengah dengan peningkatan curah hujan (40-70%). Dampak La Niña memberikan peningkatan curah hujan hingga >100% dengan resiko moderate hingga tinggi terjadi pada periode JJA di wilayah pantura barat hingga pantura timur Jawa Tengah. Sedangkan pada periode DJF dan MAM memberikan peningkatan curah hujan (20 – 70%) namun dengan resiko rendah hingga sangat rendah hampir di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.