IDENTIFIKASI PERUBAHAN CURAH HUJAN DAN SUHU UDARA DI KOTA BENGKULU DAN KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU
Isi Artikel Utama
Abstrak
Perubahan iklim memiliki dampak yang luas di berbagai wilayah di dunia. Peluang terjadinya kondisi iklim ekstrem berupa curah hujan tinggi dan kekeringan meningkat sebagai salah satu akibat dari perubahan iklim. Indonesia yang berada di wilayah tropis dan termasuk dalam negara berkembang rentan terdampak perubahan iklim sehingga perlu dilakukan analisis perubahan iklim di Indonesia. Penelitian ini menganalisis perubahan iklim menggunakan indeks iklim ekstrem yang dihasilkan dari kajian Expert Team for Climate Change Detection and Indices (ETCCDI). Indeks ini menghitung perubahan pada suhu minimum, suhu minimum, dan curah hujan. Analisis statistik menggunakan metode Mann-Kendall juga dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya tren perubahan pada unsur iklim. Data yang digunakan adalah data dari Stasiun Meteorologi Bengkulu sebagai perwakilan dari wilayah Kota Bengkulu yang berada di pesisir pantai dan data dari Stasiun Geofisika Kepahiang sebagai perwakilan dari Kabupaten Kepahiang yang berada pada daerah dataran tinggi. Data yang digunakan adalah data periode 1991 – 2020. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan suhu minimum yang signifikan pada kedua wilayah.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.