PREDIKSI KEJADIAN PETIR DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DI WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR
Isi Artikel Utama
Abstrak
Berbagai penelitian diusahakan dalam menentukan metode prediksi thunderstorm, salah satunya dengan menggunakan data udara atas. Meskipun demikian, pemanfaatan nilai ambang batas stabilitas atmosfer sebagai patokan tidak selamanya berlaku sama untuk semua lokasi karena perbedaan karakteristik masing-masing wilayah. Dengan demikian, pendekatan yang lebih obyektif dan tepat diperlukan dalam melakukan prediksi kejadian thunderstorm, termasuk teknik penerapan jaringan syaraf tiruan (artificial neural network). Dalam penelitian ini, metode Artificial Neural Network (ANN), yang merupakan implementasi kecerdasan buatan digunakan untuk memprediksi kejadian thunderstorm di wilayah Saumlaki. ANN masukan tidak hanya menggunakan data mentah berupa nilai indeks labilitas atmosfer, tetapi juga menggunakan olahan seleksi fitur yang mereduksi dimensi input data multivariat dengan meminimalisir lenyapnya data masukan, sehingga informasi sebagai data input yang baru hanya berfokus pada informasi utama dan menghilangkan ketergantungan linier antar fitur. Teknik ini dikenal sebagai Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ANN dengan teknik PCA memiliki tingkat akurasi lebih besar dalam memprediksi kejadian thunderstorm di wilayah Saumlaki.
Rincian Artikel
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.