Variasi Suhu Udara, Suhu Titik Embun, dan Tekanan Udara Terhadap Gaya Angkat Pesawat di Bandara Supadio Pontianak Tahun 2016
Main Article Content
Abstract
Cuaca memiliki peran sangat penting terhadap efisiensi penerbangan. Kerapatan udara rendah membuat pesawat membutuhkan landasan pacu yang panjang ketika lepas landas. Hal tersebut dapat meningkatkan beban kerja mesin untuk menambah kecepatannya di runway. Kondisi atmosfer selalu dinamis dan tidak dapat dikendalikan. Pesawat harus mendapatkan gaya angkat maksimal dengan memperhitungkan kondisi tertentu. Operator penerbangan hanya dapat menyesuaikan dengan kondisi meteorologi tersebut untuk memperhitungkan efisiensi penerbangan. Penelitian ini dilakukan di Bandara Supadio Pontianak menggunakan data observasi Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak tahun 2016. Data yang digunakan meliputi meliputi suhu udara, suhu titik embun, dan tekanan udara. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa suhu udara memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap gaya angkat pesawat. Gaya angkat maksimum harian terjadi sekitar pukul 05.00 – 06.00 WIB dan gaya angkat minimum terjadi sekitar pukul 13.00 – 14.00 WIB. Gaya angkat terbesar bulanan terjadi pada bulan Januari dan terkecil pada bulan Agustus.
Kata kunci: Gaya angkat, kerapatan udara, lepas landas.
Article Details
The author is willing to retain the copyright and grant journal rights to the first publication with works that are simultaneously under license the Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. It allowing the others to share the work with recognition of the author's work and the initial publication in this journal.
Authors can enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of published versions of journal works (for example, posting them to institutional repositories or publishing them in a book), with recognition of the initial publications in this journal.
Authors are permitted and encouraged to send their work online (for example, in their institutional repositories or websites) before and during the submission process because it can lead to productive exchanges, as well as previous and larger citations of published works.