Isi Artikel Utama

Tanti Tritama Okaem
Dodi Saputra, S.Si
Fajri Zulgino, ST

Abstrak

Pengamatan Aerosol merupakan salah satu program pengukuran yang dilakukan di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren konsentrasi Aerosol (Black Carbon, Particulate Matter (PM10) dan Scattering Coefficient) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang dan untuk melakukan penelitian terhadap dampak kemunculan titik panas di Sumatera dengan pemantauan Aerosol. Penelitian ini dilakukan menggunakan data pengamatan pada bulan Februari 2016-2019. Metode yang digunakan yaitu dengan pengamatan yang dilakukan selama 24 jam melalui instrumen Catcos Magee Scientific Aethalometer untuk pengamatan Black Carbon, BAM 1020 untuk pengamatan PM10, Ecotech M9003 Integrating Nephelometer untuk pengamatan Scattering Coefficient dan pantauan titik panas (hotspot) di pulau Sumatera diambil dari data harian titik panas dari Satelit MODIS (Terra, Aqua, dan SNPP) dengan tingkat kepercayaan diatas 70%. Hasil penelitian ini menunjukan konsentrasi PM 10 dan Aerosol Scattering Coeficient  meningkat pada Februari 2019 dengan bertambahnya jumlah titik panas yaitu 367 titik dan arah pergerakan angin dominan dari timur dan timur laut. Sedangkan peningkatan titik panas pada tahun 2018 meningkatkan konsentrasi Black Carbon dan PM10

Rincian Artikel

Bagian
Artikel