Perbandingan Model Kopel ECMWF System 4 Dan CFSV2 Untuk Prediksi Musim Di Indonesia
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk membandingkan curah hujan harian keluaran langsung (raw) dari dua model kopel: European Center Medium Weather Forecast System 4 (S4) dan Climate Forecast System Version 2 (CFSv2) sebagai model prediksi musim operasional pada periode Juni, Juli dan Agustus (JJA) dan Desember, Januari dan Februari (DJF). Kemampuan kedua model diukur berdasarkan ketersediaan prediksi reforecast yang diverifikasi terhadap data observasi curah hujan Global Precipitation Climatology Project (GPCP) dan Southeast Asian Observation - Southeast Asian Climate Assessment and Dataset (SA-OBS SACAD) untuk wilayah Bumi Maritim Indonesia (BMI). Ukuran verifikasi yang dipakai berupa bias aktual, bias relatif, spread anggota ensemble dalam bentuk boxplot dan akumulasi curah hujan per musim, serta korelasi spasial. Hasilnya, untuk DJF, kemampuan kedua model cenderung overestimate untuk wilayah perairan di sekitar tipe-C. Sebaliknya, untuk prediksi curah hujan di daratan keduanya underestimate. Sementara itu, untuk JJA, bias kedua model saling berkebalikan khususnya di pulau Kalimantan. Kajian ini juga menggunakan metode post-processing statistik koreksi bias untuk mengetahui pengaruhnya terhadap semua anggota ensemble pada kedua model
Rincian Artikel
Penulis bersedia memberikan hak atas publikasinya di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International. Sehingga memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.